http://www.swaramuslim.net/more.php?id=1273_0_1_0_M
Jejak Yahudi Dewa & Ahmad Dhani
Kritik & Investigasi Oleh : Erros Jafar 22 May 2005 - 2:00 pm
Kasus Dewa telah meninggalkan pertanyaan besar, sejak tanggal 2 Mei
lalu seluruh pemberitaan mengenai kelanjutan kasusnya sepertinya
masuk keranjang sampah tepatnya sejak budaya H. Ridwan Saidi
melaporkan Dewa ke Kejaksaan Agung sehubungan temuan beliau bahwa
album dewa menyesatkan dan memakai lambang lambang yang dilarang.
Padahal masyarakat banyak yang menunggu kelanjutan dari hasil temuan
temuan tersebut. Syukur alhamdulillah, pada edisi Mei 2005, majalah
Saksi memuat artikel dan wawancara dengan budayawan H. Ridwan Saidi.
Penjelasan ini tentu saja sangat penting khususnya bagi H. Ridwan
Saidi untuk menghindari tuduhan “Fitnah” dari group band Dewa.
Sangat menarik untuk kita telaah bersama, salah satu lagu
berjudul “SATU” dalam album “Laskar Cinta” versi CD, di bawah lirik
lagu ditulis Ahmad Dhani, “THANKS TO: SYEKH LEMAH ABANG”, sementara
untuk versi Kasetnya bertuliskan “THANKS TO: AL-HALLAZ” yang tak
lain adalah nama lain dari Syekh Siti Jenar
SATU
Aku ini…adalah dirimu
Cinta ini…adalah cintamu
Aku ini…adalah dirimu
Jiwa ini…adalah jiwamu
Rindu ini adalah rindumu
Darah ini adalah darahmu
Reff :
Tak…ada yang lain..selain dirimu
Yang selalu ku puja…ouo…
Ku…sebut namamu
Disetiap hembusan nafasku
Kusebut namamu…
Kusebut namamu…
Dengan tanganmu…aku menyentuh
Dengan kakimu…aku berjalan
Dengan matamu…ku memandang
Dengan telingamu…ku mendengar
Dengan lidahmu…aku bicara
Dengan hatimu…aku merasa
Reff…Reff…Reff…Reff
“THANKS TO: SYEKH LEMAH ABANG”
Album DEWA 19 (1992)
Di cover depannya ada gambar piramid yang atasnya disamarkan, tapi
jika diperbesar akan tampak ada sesuatu di puncaknya. Ini mirip
dengan lambang gerakan rahasia Zionisme (Iluminati). Bandingkan
dengan gambar piramid Yahudi yang terdapat dalam lembaran One Dollar
AS
Album TERBAIK-TERBAIK (1995)
Terpampang simbol Dewa RA (Dewa Matahari Dalam Mitologi Mesir Kuno).
Dewa Ra diklaim Yahudi sebagai salah satu dewa mereka. Di Sinagog
lambang ini lazim dipajang.
Selain itu, dalam album yang sama ada pula gambar satu halaman
Protocol of Zions dalam bahasa Ibrani. Ridwan Saidi (pakar Zionisme)
yang menguasai bahasa Ibrani menegaskan, “ini jelas diambil dari
satu gambar Protocol of Zions, karena diatas lembaran itu ada judul
dan logo. ini tidak ada dalam Taurat ataupun Talmud”.
Lalu ada simbol lingkaran dengan titik di tengahnya, dimana personil
Dewa berdiri dibawahnya. Simbol ini lazim dikenal sebagai simbol
Mata Setan yang menguasai dunia (evil eye), sebuah simbol Yahudi. Di
bagian lain dalam album yang sama, simbol mata setan juga dimuat.
Album The Best of Dewa 19 (1999)
Di pinggiran discnya terdapat simbol panah dan garis lurus yang
saling memotong spt salib. Lambang garis tsb sbenarnya sinar yang
aling memotong. Ini salah satu simbol dari gerakan Freemansonry
Lambang sinar yang saling memotong ini secara “kreatif” juga
terdapat dalam cover kaset bagian dalam dan depan secara keseluruhan.
Album Bintang Lima (2000)
Gambar sayap lazim dipakai sebagai salah satu simbol gerakan
perkumpulan Theosofie Yahudi.
Album Cintailah Cinta (2002)
Cover depan album Dewa ini memuat secara mencolok simbol Eye of
Horus. Horus adalah Dewa Burung dalam mitologi Mesir Kuno. sama spt
Dewa Ra, Yahudi juga mengklaim Horus merupakan salah satu dewa
mereka. Di cover dalam juga terdapat simbol yang sekilas mirip mata,
tapi sebenarnya merupakan contekan habis salah satu simbol yang
terdapat dalam buku The Secret Language of Symbol yang disarikan
dari kitab Yahudi, Taurat. Simbol ini biasa disebut Femina Geni.
Masih dalam album ini, masih terdapat beberapa simbol-simbol mata,
yang merupakan salah satu simbol Gerakan Freemasonry
Album Atas Nama Cinta I & II (2004)
Lambang sayap yang merupakan lambang resmi Dewa dimuat dalam album
live ini dengan latar belakang hitan kelam.
Album Laskar Cinta (2005)
Ininlah album ketujuh Dewa yang akhirnya menjadi batu sandungan dan
membuka selubung semua album-album Dewa sebelumnya yang sarat dengan
kampanye simbol & lambang Yahudi.
Selain lambang Allah yang dimuat tidak sebagaimana mestinya,
tipologi huruf “Laskar Cinta” pun mengambil dari pola huruf Ibrani
“Pola huruf tulisan Laskar Cinta diambil dari pola huruf Ibrani,”
ujar Ridwan Saidi seraya membuka kitab Taurat berbahasa Ibrani asli
dari
Dibawah lagu berjudul “Satu” (album Laskar Cinta), berisi ajaran
sesat yang mengatakan ada kesatuan wujud antara Sang Khaliq dengan
mahluk-Nya. Dalam bahasa Syeh Siti Jenar atau Al Hallaj, paham ini
disebut “Manunggal ing kawulo Gusti”. Parahnya, ini seakan
dibenarkan sendiri oleh Ahmad Dhani dengan menulis di bawah lirik
lagu tsb dalam cover versi kaset, “THANKS TO: AL-HALLAZ”.
Dalam album yang sama versi CD, di bawah lirik lagu “Satu”, ditulis
Ahmad Dhani, “THANKS TO: SYEKH LEMAH ABANG”, yang tak lain adalah
nama lain dari Syekh Siti Jenar
Siapakah Ahmad Dhani?
DHANI THANKS TO:…. JAN PIETER FREDERICH KoHLER (THANKS FOR THE
GEN). Dhani berterima kasih kepada:….Jan Pieter Frederich Kohler
(Terima kasih atas darah keturunannya)
Merunut dari silsilah keluarga,
Jan Pieter Frederich Kohler adalah kakek Dhani (dari pihak Ibu) yang
berkebangsaan Jerman. “Kohler” adalah nama keluarga, sejenis marga.
Jadi jelaslah, Dhani punya kebanggaan akan darah darah keturunannya
itu,” ujar pengamat Zionisme H. Ridwan Saidi.
Bisa jadi, sebab itulah dalam berbagai kesempatan show-termasuk
ketika manggung di Trans TV yang menginjak-injak karpet dengan motif
logo Allah yang kontroversial itu, Ahad (10/4)- Dhani Dewa
mengenakan kalung Bintang David, simbol Zionis-Israel.
Bermula dari kasus kontroversial logo Allah, terkuaklah misteri
dibalik (Dhani) Dewa
Dalam album-album Dewa, bertebaran gambar dan simbol-simbol Yahudi.
“
logo dan simbol-simbol Zionis. Ini harus dilacak, ada apa di
belakang Dewa?” papar Ridwan Saidi.
Saya sebagai orang yang telah lama mempelajari Zionisme berani
menyatakan jika ini merupakan usaha penyebaran simbol2 Yahudi
terbesar sepanjang sejarah
taken by Majalah Saksi Edisi Mei 2005
wallahu’alam
ahmad dhani ngarut sokmo
BalasHapus